Bentuk Lagu: "Sastra" Musik Populer
Ilustrasi : (Sumber: pexels.com) |
Saat masa kuliah dulu, saya mengikuti kuliah komposisi.
Kami sedang membahas tentang bentuk musik yang lazim dipakai pada era klasik dan romantik.
TIba-tiba, dosen teringat bahwa dahulu, ilmu bentuk dan analisis disebut sastra musik.
Beliau pun juga “agak” setuju karena dalam analisis lagu banyak istilah yang dipinjam dari ranah sastra.
Jika diamati, setiap lagu memang seperti memiliki kesamaan pola.
Terlepas dari alur bentuk lagu, kita tetap bisa menikmati lagu dengan baik.
Lalu, bagaimana bentuk lagu itu?
“Hikayat” Bentuk Musik.
Menurut The Oxford Dictionary of Music, bentuk musik adalah struktur dan design dari sebuah karya.
Lebih lanjut dikatakan dalam buku tersebut bahwa terlepas dari segala ekspreimen yang dilakukan musisi, bentuk lagu dapat mengerucut ke kategori-kategori tertentu.
Jadi, bisa dikatakan bahwa dalam segala karya musik akan selalu ditemukan pola-pola yang hampir sama.
Biarpun begitu, musik bukanlah sesuatu yang eksak dan harus membuat rumus terlebih dahulu.
Musik memang memerlukan ketepatan dalam setiap unsurnya, tetapi bentuk-bentuk lagu dalam musik tidak dibuat terlebih dahulu.
Leon Stein dalam bukunya yang berjudul Structure and Style, then Study and Analysis of Musical Form menyatakan tentang “asal-usul” dari bentuk musik.
Stein mengatakan bahwa segala bentuk musik yang terbakukan didapat berdasarkan karya-karya musik yang sudah ada sebelumnya.
Berdasarkan pernyataan dari Stein dan the Oxford Dictionary of Music, musisi selalu mengacu kepada bentu-bentuk yang sudah ada tetapi tetap bereksperimen sesuai keinginan masing-masing.
Baca Juga : Membuat Lagu, Pake Teori atau Feeling?
Bentuk Lagu dalam Musik Populer
Secara umum, bentuk musik populer lebih sederhana jika dibandingkan jenis musik klasik barat.
Menurut Drew F. Nobile dalam disertasinya yang berjudul A Structural Approach to the Analysis of Popular Music, secara mendasar lagu dalam musik populer menggunakan bentuk song form seperti binary form dengan adanya beberapa variasi tertentu.
The Oxford Dictionary of Music menyatakan bahwa bentuk binary form sendiri adalah bentuk lagu yang terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian tersebut ditandai dengan sebutan A dan B.
Penyebutan bagian dalam musik populer memiliki istilah tersendiri.
Nobile menyebutkan bahwa bagian A disebut sebagai verse dan bagian B disebut sebagai refrain.
Bagian refrain lebih sering diulang karena dimaksudkan sebagai inti dari sebuah lagu.
Menurut Walter Everett dalam buku the Foundation of Rock setiap bagian lagu dicirikan dengan adanya kadensa penuh (akor V-I) di setiap ujung kalimat lagu.
Dalam pembuatan bentuk musik terdapat variasi pola yang berbeda-beda.
Setiap lagu alur lagu dibedakan menjadi bagian awal, tengah dan akhir.
Nobile mengatakan bahwa lagu selalu diawali dengan intro yang biasanya terdiri dari kalimat musik yang pendek.
Di dalam lagu dapat dibuat beberapa variasi di antara verse dan refrain (interlude) serta mengakhiri lagu dengan kalimat musikal yang pendek yang disebut coda.
Everret juga mengaitkan ini dengan sebuah pola yang disebut SRDC (Statement-Restatement-Departure-Conclusion).
Statement dan Restatement terdiri dari intro, verse dan refrain dengan beberapa interlude di antara bagian-bagian tersebut.
Derparture adalah interlude yang sanagat kontras dengan lagu serta pengembangan lainnya (speerti improvisasi).
Conclusion adalah refrain terakhir dengan coda sebagai akhir lagu.
Bentuk Bukan Belenggu Kreasi
Secara umum bentuk lagu dalam musik populer cenderung sederhana dan cenderung membentuk pola-pola tertentu.
Struktur dalam lagu dapat membuat alur lagu menjadi jelas dan dapat dinikmati.
Bentuk lagu dalam musik populer tidak selalu seperti yang dijelaskan di atas.
Kadang bentuk lagu yang lebih rumit dapat dipakai, contohnya lagu Bohemian Rhapsody dari Queen.
Lagu tersebut memiliki bentuk yang “hampir” seperti sonata.
Biarpun setiap musisi dapat bereksperimen sesuai dengan keinginannya, bentuk musik yang terbakukan dapat menjadi landasan bagi musisi untuk membuat sebuah karya yang baik.
Comments
Post a Comment