Kelompok Penerbang Roket - Ironi: Arah Eksplorasi Baru dari KPR

Ilustrasi (Sumber:pexels.com)


Beberapa tahun setelah album kedunya, akhirnya pada tahun 2018 Kelompok Penerbang Roket meluncurkan EP terbaru yang berjudul Galaksi Palapa. 

Seperti yang ditulis pada situs HAI, Kelompok Penerbang Roket menjadikan lagu Ironi sebagai single andalan dari album tersebut. 

Sama dengan album sebelumnya, Kelompok Penerbang Roket masih mengangkat tema-tema sosial di dalam lagunya. 

Lagu ini pada umumnya menggambarkan kondisi ketika terjadi pembiaran kesalahan yang berujung kepada terbentuknya kuasa jahat di atas segalanya.

Nyanyi atau Ngomong?

Melodi lagu bagian verse yang dinyanyikan oleh Coki alam lagu Ironi tidak terdengar menarik. 

Karena pada bagian tersebut melodi lebih terasa seperti sedang bicara dengan pemilihan nada yang inkonsisten. 

Seharusnya jika ingin membangun melodi lagu dari figur-figur pendek harus diimbangi dengan pemilihan nada yang tepat. 

Mungkin seharusnya dari awal Kelompok Penerbang Roket tidak memilih melodi pendek-pendek seperti itu pada bagian verse

Transisi antar bagian lagu masih belum halus dan terkesan dipaksakan. 

Alih-alih untuk mengejar variasi dinamika lagu, lagu ini hanya menjadi terkesan rumit dari segi bentuk. 

Tetapi kerumitan yang dimaksud tidak membantu “mengangkat” lagu ini.

KPR Semakin Matang

Kompleksitas aransemen lagu Ironi menunjukkan bahwa kedewasaan musikalitas dan chemistry dari Kelompok Penerbang Roket semakin terbentuk. 

Unsur-unsur baru dari musikalitas mereka terdengar dari semakin terasanya unsur progressive rock dan stoner rock dalam aransemen mereka. 

Melodi refrain lagu Ironi sangat enak didengar. 

Sekilas melodi refrain mirip dengan gaya melodi dari lagu-lagu Godbless. 

Kesederhanaan instrumentasinya tidak membuat lagu ini terasa “sepi”.

Ironisnya, Belum Sempurna

Lagu Ironi dan EP mereka Galaksi Palapa menjadi jawaban bahwa Kelompok Penerbang Roket tidak terjebak dalam stagnasi musikalitas. 

Mereka tidak terjebak untuk menjadi Black Sabbath wannnabe dan tetap berusaha mencari identitas musikalitas mereka sendiri. 

Biarpun begitu pencarian mereka masih memerlukan perjalanan panjang karena masih banyak kekurangan yang perlu mereka perbaiki. 

Mereka juga harus mempertimbangkan untuk memaksimalkan instrumentasi mereka.

Selain itu mereka perlu berusaha membuat lagu yang “enak dirasakan” dari sudut pandang penimat musik tanpa menurunkan standar idealisme musikal mereka.

Comments